Posts Subscribe to This BlogComments

Follow Us

Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 02 Juli 2011

Perancangan Arsitektur 1

Design Pos Keamanan Perumahan Real Estate..

Institut Teknologi Nasional, Malang

Berikut adalah rancangan pertama yang saya buat berdasarkan pengetahuan yang telah saya dapat sejauh ini. Rancangan tersebut akan menjadi materi tugas ujian akhir semester 2 untuk mata kuliah Perancangan Arsitektur 1

Pos Jaga yang saya desain kali ini adalah Pos Jaga yang berkonsep minimalis tropis.
Site yang saya dapat adalah site B. Site B memiliki 1 view, yaitu : bagian depan saja.

Saya akan melampirkan konsep bangunan, denah, tampak bangunan dan tampak perspektif bangunan, yang akan disertai dengan penjelasan konsep dan dasar pemikiran terbentuknya bangunan, serta maksud dari ornamentasi yang terdapat pada bangunan tersebut.
1. Konsep Ruang


Dari hasil konsep antar ruang di atas yang terdiri dari analisis ruang organisasi ruang dan  penempatan ruang , maka di perolehlah denah seperti di bawah ini.


2. Denah.
Bangunan tersebut menghadap tepat kearah utara yang memungkinkan adanya cahaya yang masuk optimal melalui arah timur (pada pagi) dan barat (pada siang), sehingga pada bagian kiri dan kanan terdapat banyak bukaan berupa jendela.
Pada bagian depan bangunan tepat mengarah keselatan yang memungkinkan udara untuk masuk secara leluasa, sehingga terdapat banyak bukaan ventilasi dibagian atas jendela.




3. Tampak

  Tampak Depan Bangunan


 

 Tampak Samping Kiri Bangunan

 Tampak bangunan tersebut merupakan pengembangan dari bentuk rumah yang menjadi acuan dari perancangan pos keamanan tersebut.
Ornamentasi yang saya ambil dari di gambar contoh,  ornamentasi pada bagian atas bangunan dan batu alam yang terdapat pada dinding bangunan lalu saya sesuaikan dengan bentuk bangunan.
Penyesuaian pada oranamentasi berdasar pada prinsip design yaitu Balance, Rhytme, Emphases, Unity, dan Kontras.
 - Balance, bangunan tersebut mempunyai keseimbangan asimetris antara bagian depan bagian kanan dan kiri. Keseimbangan berasal dari bentuk kotak yang ada di bagian kanan dan kiri.
- Rhytme, adanya ketinggian membuat ornamentasi tersebut berirama.
- Emphases, penekanan pada bangunan terdapat pada ornamentasi yang bercabang yang terdapat ditengah bangunan.
- Unity, bangunan tersebut mempunyai kesamaan bentuk dasar, yaitu kotak..
- Contras, kesan ketidaksatuan timbul pada bagian miring yang meruncing keatas pada bagian tengah bangunan.

4. Perspektif Eksterior (Mata Burung)





 Ornamentasi yang banyak saya ambil untuk bangunan saya adalah ornamentasi pada gambar bagian atas, yaitu ornamentsi gabungan batu dan jendela.


KONSEP DESIGN..
"Saya berusaha merancang bangunan dengan konsep bangunan modern. Karena, saya ingin menonjolkan konsep Modern Minimalis yang ada pada bangunan, saya harap bangunan saya dapat menjadi pembanding agar konsep yang diusung oleh contoh rumah tersebut dapat timbul, serta saya berusaha untuk tidak mengunguli keindahan dari contoh rumah tersebut".

....End....
Read More...

Taman Krida Budaya Jawa Timur


Taman Krida Budaya Jawa Timur 
Jl. Soekarno-Hatta
Kota Malang adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini berada di dataran tinggi yang cukup sejuk, terletak 90 km sebelah selatan Kotra Surabaya, dan wilayahnya dikelilingi oleh Kabupaten Malang. Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur, dan dikenal dengan julukan kota pelajar. Kota Malang juga terkenal dengan hawanya yang dingin dan sejuk, dengan kondisi tersebut, tumbuhan serta aneka bunga tumbuh subur di bumi Arema ini. Kondisi iklim yang mendukung ini dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan sektor pariwisata, dengan cara pembuatan wisata bunga.

Kota Malang mulai tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda, terutama ketika mulai di operasikannya jalur kereta api pada tahun 1879. Berbagai kebutuhan masyarakatpun semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri.

Kekayaan etnis dan budaya yang dimiliki Kota Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisional yang ada. Salah satunya yang terkenal adalah Wayang Topeng Malangan (Topeng Malang), namun kini semakin terkikis oleh kesenian modern. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan tiga budaya (Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger). Hal tersebut terjadi karena Malang memiliki tiga sub-kultur, yaitu sub-kultur budaya Jawa Tengahan yang hidup di lereng gunung Kawi, sub-kultur Madura di lereng gunung Arjuna, dan sub-kultur Tengger sisa budaya Majapahit di lereng gunung Bromo-Semeru. Etnik masyarakat Malang terkenal religius, dinamis, suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan identitasnya sebagai Arek Malang (AREMA) serta menjunjung tinggi kebersamaan dan setia kepada Malang.

Di kota Malang terdapat tempat yang merupakan sarana apresiasi budaya Jawa Timur yaitu Taman Krida Budaya Jawa Timur, di tempat ini sering ditampilkan aneka budaya khas Jawa Timur seperti Ludruk, Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Reog, Kuda Lumping, Sendra tari, saat ini bertambah kesenian baru yang kian berkembang pesat di kota Malang yaitu kesenian “BANTENGAN” kesenian ini merupakan hasil dari kreatifitas masyarakat asli malang.



Pendopo merupakan bagian terdepan dari susunan rumah tinggal tradisional Jawa. Sifatnya yang terbuka, monumental dan menjadi simpul massa membuat pendopo sering dijadikan sebagai tempat menerima tamu, ajang seremonial dan pertunjukan seni. Identitas rumah Jawa seringkali ditandai oleh bangunan jenis pendopo. Karena bentuknya yang monumental dan asosiatif terhadap identitas Jawa inilah pendopo sering dihadirkan sebagai fasilitas sosial budaya di Jawa atau bangunan pemerintahan yang berfungsi menerima khalayak umum.

Di belakang ini merupaka bangunan multifungsi yang biasanya di gunakan oleh para pementas seni untuk bersiap-siap sebelum tampil, dan hal ini mengingatkan saya akan kenangan masa-masa SMA bersama teman dan guru seni




Pada bagian belakang bangunan terdapat sebuah gapura yang pada samping kiri dan kanan terdapat patung gadis dan seekor ular naga dan pada bagian tengah gapura terlihat wajah monster raksasa yang menyeramkan, hal ini menyimpulkan bahwa taman krida masih menyimpan sejarah kota malang
Read More...

Popular Posts

Recent Posts

Friends

 

Profil

Foto Saya
Teguh22
Nama : Teguh Sanjaya
pendidikan :
SD Inpres Maulafa
SMP N 3 Kupang
SMA N 1 Kupang
Kuliah : ITN Malang
Jur: Teknik Arsitektur
NIM:10.22.004
Lihat profil lengkapku

Followers

My Blog List

Recent Post